Memelihara burung kacer (Copsychus Saularis) memang bukan hal yang mudah. Meski demikian, jumlah penggemar burung kacer seakan-akan tidak pernah menurun. Hal itu bisa dilihat dari gelaran lomba-lomba burung, di mana kelas kacer selalu meriah, karena tak jarang kacer masuk dalam kelas utama lomba burung berkicau.
Namun, memelihara kacer butuh keberanian tersendiri, karena selalu dibayang-banyangi momok kacer mbagong atau istilah lainnya mbedesi, mbalon, atau kuda laut, yaitu memekarkan bulu dan menekuk kepala seperti bentuk kuda laut dan bersuara “cir” berulang-ulang.
kacermania paling takut bila kacer miliknya mbagong, karena hal itu merupakan sebuah aib jika terjadi di gantangan lomba. Bahkan, jika sudah tidak yakin, karir kacer tersebut bisa dikatakan berakhir.
“Bermain kacer sangat menarik karena tingkat kesulitannya yang paling tinggi di antara burung lainnya. Selain itu burung ini lebih bisa menggambarkan nyali laki-laki, harga diri dipertaruhkan jika burung mbagong,” ungkap Bayu Jagad Trihandoko, pemilik Kacer Raja Goda (Bintang Jagat SF Depok) yang juga penangkar kacer ini, seperti dilansir kicaumania.or.id.
Padahal, tanpa kita sadari, sebagian besar kacer yang juara pun pernah mengalami mbagong. Tapi karena kejelian dan ketelatenan yang merawat, sifat mbagong kacer tersebut bisa dihilangkan.
Karena pada dasarnya, karakter mbagong adalah alamiah bagi kacer sesuai kondisi tubuh dan mentalnya. Burung kacer yang bagus pun, pasti memiliki karakter mbagong. Namun karena kondisinya yang terawat dengan bagus, sehingga kesehatan dan mentalnya terjaga dari kejadian mbagong.
Untuk menghindari malu memelihara kacer mbagong, banyak yang menyarankan untuk membeli di lapangan latber atau lomba, karena sudah teruji. Namun, hal itu bukanlah jaminan 100% Anda tidak mendapatkan kacer mbagong, karena rawatan Anda juga sangat menentukan nantinya.
“Beli kacer di lapangan lomba memang lebih menjamin, tapi bukan jaminan 100% kacer yang didapatkan dari lapangan lomba tidak mbagong jika penanganannya tidak tepat,” ujar Bayu.
Penyebab kacer mbagong pun berbeda-beda antara burung satu dengan burung kacer lainnya. Karena banyak faktor internal dan eksternal yang bisa mempengaruhi kondisi fisik dan mental kacer tersebut.
Karenanya, merawat kacer harus mencari tau dan mencatat apa saja kira-kira berpotensi memicu kacer yang dirawatnya mbagong. Sehingga, pengondisian secara maksimal bisa dilakukan dan diharapkan karakter mbagong tidak muncul saat digantang.
“Sebenarnya memelihara kacer yang belum pernah mbagong justru lebih menakutkan, karena kita tidak memahami karakternya. Kacer yang tidak pernah mbagong biasanya saat mabung, jika tidak intensif perawatannya bisa-bisa macok bulu jika mendengar sudara kacer atau burung fighter lainnya,” jelas Asnan Fathoni, pemilik kacer Black Shadow (BS).
Bagaimanapun, sebagai makhluk hidup, kondisi kesehatan kacer tidak bisa selalu fit, birahi stabil, dan sebagainya. Karenanya, yang paling penting dalam merawat kacer adalah bagaimana menjaga kondisinya selalu fit.
Tak kalah dengan jenis burung lomba lainnya, bermain kacer juga ada seninya. Dengan memahami karakter burung dan menyesuaikan asupan makan dan vitaminnya, setidaknya perawat kacer tidak deg-degan saat menurunkan kacer di ajang lomba.
Menyelidiki Penyebab Kacer Mbagong
Seperti sudah diungkapkan di atas, mbagong adalah karakter alamiah kacer yang sudah bawaan sejak lahir. Jika ada kacer yang anti mbagong, perbandingannya adalah 1:1000 mungkin lebih.
Rawatan kurang maksimal biasanya menjadi penyebab utama kacer mbagong. Jika kacer sudah terlanjur full mbagong, sebaiknya tidak dibawa ke lomba, karena akan sia-sia. Tetapi jika mbagong hanya karena kurang pengalaman di ajang lomba, masih besar kemungkinan untuk dihilangkan sifat mbagongnya.
Bagi kacer yang belum pengalaman di lomba, apalagi tidak mendapatkan rawatan lomba, kacer berpotensi mbagong dan akan nampil sebentar. Kacer yang belum terbiasa ikuti lomba dan tenanganya kurang, rawan demam panggung,
“Diperlukan mengikuti latber secara rutin agar mentalnya tumbuh dan menjadi bagus. Selain itu juga bisa mempelajari karakter kacer lebih detil,” ujar Fathoni.
Penyebab lainnya, adalah perawatan yang kurang tepat. Baik dalam hal mandi, jemur dan pemberian extra fooding (EF). Karena kacer adalah burung yang bersifat fighter, maka perlu pengontrolan yang tepat atas birahinya.
Beberapa pemain kacer percaya, kebanyakan mandi akan mengundang birahi. Dalam keadaan basah, kacer akan sering merawat bulunya sewaktu dijemur (ndidis) sehingga bisa memancingnya gampang mbagong.
“kacer mandi sehari sekali saya rasa sudah cukup. Mandi lebih dari sekali jika dalam kondisi tertentu. Misalnya saat akan diturunkan lebih dari tiga sesi lomba, saat sebelum masuk sesi ketiga, kacer bisa dimandikan terlebih dahulu,” ungkap Fathoni.
Karena kacer termasuk burung yang suka cuaca panas, maka pemberian EF kroto sebaiknya sedikit saja agar birahinya tidak meningkat. Sementara pemberian jangkrik bisa 10-20 sehari karena tubuh jangkrik bersifat dingin dan berfungsi menjerihkan suara.
Kebanyak EF, seperti kroto, jangkrik, dan ulat hongkong, juga memicu kacer mbagong karena terlalu kekenyangan berujung ke peningkatan birahi. Karenanya, pemberian buah-buahan sangat disarankan untuk menurunkan birahinya saat kebanyakan mengonsumsi EF lainnya.
Selain itu, intensitas penjemuran yang berlebihan juga membuat kacer rawan mbagong. Penjemuran yang tepat adalah saat matahari terbit sampai pukul 09.00 atau 10.00 WIB.
Saat memasuki area lomba, disarankan kacer dijaga kondisinya agar tetap optimal. Perawat harus tahu kondisi apa dan penyebab apa kacer itu biasanya mbagong dan dalam kondisi seperti apa yang tidak membuat mbagong jika ketemu kacer lain. Dengan mengetahui hal itu, bisa menekan semaksimal mungkin agar kacer tidak mbagong saat digantang.
Selain mbagong, masalah lain yang menghantui kacer adalah mabung tidak tuntas, gampang rontok bulu, nyekukruk tidak semangat, tidak mau nagen atau nampil di lomba, dan turun tangkringan.
“Kunci dalam bermain kacer di lapangan adalah rawatan harian. Yang penting kita atur adalah mental, emosi dan birahi kacer itu,” jelas Fathoni.
Mengatasi Kacer Mbagong
Bagi yan tidak sabar, dipastikan akan langsung menjual kacernya yang diketahui mbagong. Namun bagi pemain kacer sejati, menghilangkan mbagong adalah seni memelihara kacer. Kacermania akan terus mengasah kemampuannya dalam merawat kacer yang mbagong.
Mengatasi kacer mbagong harus jeli, sabar dan rajin memonitor setiap hari selama menjalani treatment. Untuk perawatan kacer mbagong juga membutuhkan waktu dan wajib mencari treatment yang cocok. Karena meski ada yang berhasil dengan treatment tertentu, belum tentu treatmentitu akan cocok diterapkan padak kacer mbagong lainnya.
Berikut beberapa tips perawatan kacer mbagong yang pernah diterapkan kacermania diambil dari berbagai sumber:
Therapy Mandi Pasir, therapy ini sangat ampuh untuk kacer yang full mbagong, karena pasir berguna untuk menjaga kestabilan suhu badan kacer. Caranya, pasir ditaruh di kandang, keramba mandi, atau umbaran dalam wadah yang sekiranya cukup dalam skala satu minggu.
Pasir juga mengandung mineral apabila dimakan oleh kacer, mineral ini bagus untuk metabolisme kacer dan melancarkan proses pencernaannya. Pastikan Anda menggunakan tanah yang mengandung banyak mineral. Jika tidak bisa mendapatkan tanah yang mengandung mineral, bisa menggunakan bubukan bata yang dicampur dengan produk mineral untuk burung yang banyak dipasarkan secukupnya.
Isi bak karamba burung dengan pasir yang sudah dicampur mineral dan masukkan burung ke dalamnya seperti saat sedang memandikan burung. Beberapa burung akan mau langsung melakukan kipu atau mandi pasir, sedangkan yang lainnya tidak. Untuk hal ini, memang perlu dilatih secara telaten dan sabar.
Agar kacer mau mandi pasir, yaitu dengan cara tidak memandikannya dengan air selama beberapa hari atau coba beri beberapa ekor jangkrik atau ulat kandang di pasir. Dengan adanya EF di pasir, diharapkan kacer mau turun untuk mandi pasir.
Pengurangan Porsi EF, pengurangan EF harus dimonitor, jika jangkrik saja yang dikurangi misal tadinya 6 ekor pagi dan sore, maka pengurangan bisa menjadi sorenya saja menajdi 3 ekor, atau pengurangan pagi dan sore menjadi 3 pagi dan 3 sore saja, tapi kroto porsi tetap.
Pantau selama minimal tiga hari, coba di latber, dengan membandingkan dengan porsi EF sebelumnya. Jika hasilnya sama, maka kurangi krotonya, misal dari satu sendok menjadi 1/4 saja, ini sekedar contoh, pantau lagi selama tiga hari. Apabila hasilnya masih sama, maka yang harus dikurangi adalah porsi rawatan lomba. Misal rawatan lomba H-1 dikasih full EF, coba kurangi EF tersebut, bisa jangkrik atau krotonya.
Cek voer, ganti voer yang lama terbuka karena kandungan vitaminnya sudah hilang. Selain itu, voer yang lama terbuka juga rawan terkontaminasi bakteri. Ganti air minum setiap hari, tambahkan vitamin atau air mineral yang lain dalam dosis yang sewajarnya. Pemberian voer, air minum, vitamin, madu, serta obat (jika ada) sebaiknya setelah dijemur, karena panas matahari bisa merusak kandungan pakan voer serta vitamin.
Sering Dilombakan, membawa kacer ke arena lomba secara berkala agar burung terbiasa dengan suasana lomba. Agar dipahami, tak ada kacer yang menjadi juara secara instan, semua harus melewati proses yaitu melalui frekuensi latihan atau lomba. Semakin sering mengikuti lomba, maka kacer akan terbiasa.
Intinya solusi mengatasi mbagong adalah perawatan yang tepat. Dan yang tahu perawatan yang tepat adalah Anda sendiri. Burung di alam bisa menyembuhkan sakitnya sendiri, namun burung di sangkar perawatlah yang jadi pelayan dan harus tahu maunya burung.
Amati perkembangannya selama satu hingga dua minggu, dan lihat perkembangannya. Perawatan kacer memang agak ribet, namun bila Anda sabar dan jeli, kemungkinan akan menemukan setingan yang pas buat kacer Anda. Memang tidak semudah membalik telapak tangan, namun itulah seninya memelihara kacer. (Referensi/sumber: kicaumania.or.id)
SuperKicau.Com 